
Kesehatan Penyakit Dan Pencegahannya
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN KESEHATAN, PENYAKIT, DAN PENCEGAHAN

Menurut WHO (1974),
Sehat adalah keadaan yang sempurna dari fisik, mental, social jadi tidak hanya
bebas dari penyakit atau bebas dari kelemahan. Sehat juga ditentukan oleh
kesempurnaan keadaan jasmani, rohani, dan sosialnya seseorang.
Selain
sehat, ada pula pengertian Kesehatan yaitu kondisi umum dari tubuh seseorang
(Webster Dictionary, 1987). Kesehatan mengacu kepada setatus kondisi tubuh,
apakah baik, kurang baik, atau bahkan dalam kondisi yang buruk. Kondisi yang
kurang baik atau buruk cenderung mengacu kepada keadaan tubuh yang sakit atau
kurang sehat. Dalam kehidupan sehari-hari kesehatan yang demikian disebut
kesehatan perorangan. Disamping
kesehatan perorangan, disebut juga kesehatan masyarakat dan kesehatan
lingkungan. Kesehatan masyarakat menunjukan status kondisi ( sehat tidaknya)
suatu kelompok tertentu. Sedangkan kesehatan lingkungan mengacu kepada kondisi
lingkungan fisik yang berpengaruh terhadap ( kesehatan) perorangan dan
kesehatan masyarakat.
Jika seseorang merasa sakit, maka
akan member tanda bahwa pada dirinnya ada sesuatu yang tidak seharusnya atau
mengganggu dirinya sehingga merasakan tidak enak, tidak nyaman atau mengganggu.
Penyebab seseorang merasa tidak enak, tidak nyaman, dan merasa terganggu maka
di sebut penyakit. Jadi, penyakit merupakan sesuatu yang mengganggu dan
menimbulkan masalah terhadap kesehatan sehingga seseorang yang terserang
penyakit akan merasa tidak nyaman, sakit, menderita atau secara fisiologis atau
atau anatomis tubuh orang tersebut aktivitasnya terganggu sehingga menjadi
tidak normal.
Penyakit ada yang menular dan ada
juga yang tidak menular. Ada penyakit keturunan yaitu penyakit yang diwariskan
atau diturunkan memang dari keluarganya, ada pula penyakit yang tidak di
turunkan. Penyakit menular maupun penyakit karena keturunan, akan muncul dan
menyerang jika tubuh seseorang cocok untuk berkembangnya penyakit tersebut.
Agar penyakit tidak timbul dan menyerang tubuh kita maka kita perlu
menghindarinya atau mencegahnya. Usaha yang harus dilakukan untuk mencegahnya
agar tidak terjangkit penyakit menular adalah menjadikan tubuh kita menjadi
kuat, yaitu dengan selalu memakan makanan sehat dan bergizi seimbang,
mengusahakan tubuh dan lingkungan kita selalu bersih, memberikan vaksinasi pada
balita. Untuk penyakit yang karena keturunan, makanan sehat dengan gizi
seimbang, cara hidup yang teratur, sehat, dan menghindari sters yang berlebih
atau yang terlalu berat merupakan cara untuk mengindari atau mecegahnya.
Pencegahan suatu penyakit
merupakan suatu upaya yang dilakukan dengan menggunakan berbagai cara tertentu
yang bertujuan untuk menghindari timbulnya atau munculnya suatu berbagai macam
penyakit pada diri seseorang. Usaha pencegahannya ada yang bersifat umum untuk
berbagai penyakit seperti mengupayakan untuk mengkonsumsi makanan sehat dan
bergizi seimbang, ada pula upaya khusus, misalnya dengan melakukan vaksinasi.
B. USAHA
KESEHATAN PERORANGAN, MASYARAKAT, DAN LINGKUNGAN
Kesehatan, Penyakit, dan
Pencegahannya merupakan tiga hal yang saling berkaitan dan berhubungan erat
dengan kehidupan kita sehari-hari. Setiap manusia pasti pernah merasakan sakit
dan pasti ingin dan berupaya untuk
kembali sehat. Untuk itu banyak usaha yang dilakukan untuk mencegah
datangnya penyakit-penyakit tersebut. Usaha-usaha itu diantaranya
usahakesehatan perorangan, masyarakat
serta lingkungan.
1.
Usaha
Kesehatan (hygiene) Perseorangan
yaitu lebih menitikberatkan kepada usaha peningkatan nilai kesehatn perorangan.
Contoh dari kesehatan perorangan
adalah:
a.
Dengan
makan makanan yang memenuhi gizi,
b.
Merebus air hingga matang,
c.
Menggosok
gigi secara teratur,
d.
Memasak
makanan dengan memperhatikan gizinya,
e.
Mencuci
tangan sebelum memegang makanan,
f.
Menutup tempat air yang ada di rumah,
g.
Tidak makan sembarangan, istirahat yang cukup,
h.
Pemeriksaan kesehatan tubuh kita secara berkla
(Ichsan, Yuliati, Rejeki, 1993).
2.
Usaha
Kesehatan Masyarakat yaitu usaha untuk melindungi dan mmpertinggi derajat
kesehatan masyarakat. Usaha yang dilakukan secara terorganisasi bersama-sama
dengan masyarakat.
Usaha-usaha tersebut di arahkan untuk memenuhi 3
tujuan, yaitu mencegah timbulnya penyakit, memperpanjang masa hidup manusia,
dan mempertinggi nilai kesehatan.
Contoh usaha kesehatan masyarakat
adalah:
a.
Memperbaiki kesehatan lingkungan
b.
Mencegah
dan membrantas penyakit infeksi
c.
Mendidik
masyarakat tentang prinsip-prinsip kesehatan perorangan
d.
Mengkoordinasi
tenaga-tenaga kesehatan untuk melayani pengobatan dan perawatan
e.
Mengembangkan
upaya masyarakat untuk mencapai tingkatan hidup yang setinggi-tingginya (
Ichsan, Yuliati, Rejeki, 1993).
3.
Usaha
Kesehatan Lingkungan (sanitasi) usaha
yang lebih menitikberatkan kepada kepribadian lingkungan hidup secara fisik
atau kepada factor lingkungan yang
mempengaruhi kesehatan perorangan atau masyarakat.
Contoh usaha kesehatan lingkungan dengan cara
sanitasi adalah :
a.
Membuat jamban keluarga ( MCK )
b.
Penyediaan
sumber air minum yang bersih
c.
Pembuatan
tempat pembuangan sampah
d.
Pengendalian
pencemaran tanah, udara dan air
e.
Serta
pengawasan terhadap sector penyebar penyakit
Jika di kelompokan
masalah-masalah yang perlu mendapat perhatian untuk di perbaiki, dijaga, dan
ditingkatkan adalah masalah air, barang bekas, dan limbah, makanan, minuman,
perumahan, pencemaran, pengawasan hewan perantara yang menyebarkan penyakit,
dan kesehatan kerja ( Ichsan, Yuliati, Rejeki, 1993).
C. MACAM
– MACAM PENYAKIT DAN USAHA PENCEGAHAN
1. PENYAKIT MENULAR
1) Cara
Penularan Penyakit
a.
Masuk
melalui saluran pernafasan
Bibit penyakit dapat masuk
kedalam tubuh seseorang melalui saluran pernafasan. Seorang penderita
mengeluarkan air ludah atau getah hidung, atau udara yang mengandung bibit
penyakit. Apabila titik – titik ludah
atau getah hidung atau udara yang mengandung bibit penyakit tersebut terhirup
oleh orang lain yang kebetulan karena tubuhnya sedang lemah maka orang tersebut
akan sakit karena tertulari penyakit tersebut.
b.
Masuk
melalui saluran pencernaan
Bibit penyakit dapat masuk
kedalam tubuh seseorang melalui saluran pencernaan. Bibit penyakit masuk
melalui rongga mulut melalui makanan atau minuman yang di konsumsi. Hal ini
akan terjadi apabila seseorang memakan makanan atau minuman yang tidak bersih
atau makan menggunakan peralatan yang tidak bersih atau makan terttulari penyakit
yang disebabkan oleh bibit penyakit yang
masuk tubuh melalui rongga mulut saluran pencernaan.
c.
Masuk melalui kulit
Penyakit yang dapat masuk melalui
kulit mengakibatkan penyakit pada kulit dan penyakit bukan pada kulit, penyakit
pada kulit dapat ditularkan melalui sentuhan langsung antara penderita dengan
orang lain. Dapat pula melalui hubungan tidak langsung, yaitu calon penderita
menggunakan peralatan yang telah digunakan oleh penderita. Sedangkan Penyakit bukan penyakit kulit yang di
tularkan melalui kulit adalah penyakit yang menyerang tubuh melalui pembuluh
darah setelah kulit calon penderita di sengat atau digigit serangga. Cara
penularannya adalah serangga menyengat atau menggigit penderita, kemudian
menggigit bukan penderita maka melalui alat senggat atau alat penggigitnya
bibit penyakit akan masuk ke tubuh calon penderita melalui kulit lalu pembuluh
darah.
2) Penyebab Penyakit Menular
Berikut ini beberapa makhluk hidup penyebab penyakit
(Ichsan, Yuliati, Rejeki,1993).
a.
Serangga
Selain sebagai perantara untuk penyebaran penyakit,
serangga dapat pula menyebabkan timbulnya suatu penyakit. Contoh serangga
sebagai perantara penyebaran penyakit adalah nyamuk, ( penyakit malaria, demam
berdarah), dan lalat ( penyakit
pencernaan), selain itu serangga juga sebagai penyebab penyakit Sarcoptes csab iei ( penyakit kulit
scabies).
b.
Cacing
Berbagai macam cacing dapat menyebabkan pada
manusia. Banyak di temukan di masyarakat adalah penyakit yang penyebabnya
seperti, cacing tambang, cacing gelang, cacing kremi, cacing pita.
c.
Protozoa
Protozoa merupakan salah satu jenis bibit penyakit
yang dapat menyerang manusia. Malaria merupakan salah satu contoh penyakit yang
di sebabkan oleh suatu jenis protozoa.
d.
Bakteri
Banyak penyakit menular yang di sebabkan oleh
bakteri. Kita tentu sudah mengetahui tentang penyakit TBC, kolera, difteri, dan
lainnya. Penyakit tersebut di sebabkan oleh bakteri yang menginfeksi tubuh.
e.
Virus
Virus merupakan salah satu mikroorganisme penyebab
penyakit. Tentu kita mengetahui tentang penyakit polio, campak, demamberdarah
hepatitis, dan juga rabies, semua penyakit-penyakit tersebut disebabkan oleh
virus.
f.
Jamur
Ada beberapa jenis jamur yang menyerang kulit dan
menyebabkan seseorang menderita penyakit kulit. Penyakit yang di kenal dan
banyak diderita orang adalah panu, dan kadas (ringworm).
3) Berbagai
Penyakit Menular
a. Ankylostomiasis
( Infeksi Cacing Tambang)
Cacing penyebab penyakit, dapat berupa cacing
tambang, cacing gelang, dan cacing kremi. Ankylostomiasis
merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh seangan cacing tambang, Ankylostoma duodenale, yang hidup di
dalam usus halus dan menimbulkan pendarahan usus sehingga mengakibatkan anemia.
Pada saat menyerang manusia, cacing ini dalam bentuk larva infektif. Larva akan
menembus kaki dan dalam waktu 3 hari larva akan mencapai paru setelah itu
melewati pembuluh limfe, pembuluh darah, dan jatung. Dalam waktu 1 minggu larva
masuk ke duodenum dan ileum. Sesudah 4 minggu sejak saat infeksi, cacing
tambang menjadi cancing dewasa.
Gejala yang ditunjukan penyakit ini adalah adanya
kelainan kulit pada daerah tempat larva masuk berupa gatal, adanya gejala
bronchitis, batuk, sembelit, diare, wajah pucat dan bengkak, perut buncit,
mudah lelah,mual, dan muntah-muntah. Cara untuk mengobatinya sebaiknya hubungi
dokter ke puskesmas.
Pencegahannya yang dapat dilakukan adalah:
a)
Mengobati
secara tuntas penderita yang mungkin akan menjadi sumber infeksi,
b)
Menjaga
Kebersihan Lingkungan
c)
Mencegah
infeksi dengan selalu memakai alas kaki,
d)
Mengadakan
pengobatan missal
b. Askariasis (infeksi cacing gelang)
Askariasis adalah penyakit infeksi yang disebabkan
oleh cacing gelang Ascaris lumbricoides. Cacing dewasa terdapat pada usus halus,
sedangkan larva menimbulkan gangguan pada paru, sehingga menyebabkan pneumonotis. Cacing dewasa mendapat makanan dari sari
makanan yang terdapat didalam usus. Penularan penyakit melalui saluran
pencernaan. Telur cacing yang ada didalam usus penderita akan keluar bersama
tinja. Didalam tanah, telur akan menjadi telur yang infektif. Telur cacing
ditularkan melalui benda yang tercemar, contohnya tanah, makanan, tangan yang
mengadakan kontak dengan tanah yang tercemar, dan barang atau mainan anak-anak.
Telur cacing masuk ke dalam tubuh tubuh melalui mulut. Telur cacing tidak tahan
terhadap suasana kering, sinar matahari langsung lebih dari 15 jam, dan akan
mati pada suhu 40° C.
Gejala yang menandakan adanya infeksi penyakit
cacing adalah seperti berikut. Selama perpindahan larva ke paru, tubuh
menunjukan reaksi adanya alergi berupa infiltrasi paru, asma, dan pembengkakan pada bibir. Jika
larvanya banyak timbul pneumonia berat atau bronco pneumonia. Perpindahan larva
ke otak menyebabkan meningitis atau ensefalitis. Sisa-sisa metabolisme cacing dapat menyebabkan
gejala keracunan yang menimbulkan pembengkakan wajah, sukar tidur, nafsu makan
turun,dan berat badan turun. Sebenarnya gejala tersebut mirip dengan gejala
infeksi cacing lainnya.
Untuk pengobatan dapat menghubungi dokter atu
puskesmas. Sedangkan usaha-usaha pencegahan yang dapat dilakukan adalah:
a)
Menjaga
kesehatan individu dan lingkungan
b)
Pembuatan
dan penggunaan kakus atau MCK yang benar
c)
Menghindari
penggunaan tinja untuk pupuk secara langsung tanpa melalui proses
d)
Melakukan
pengobatan tuntas kepada penderita
e) Melakukan pengobatan
missal
c. Enterobiasisi
(infeksi cacing kremi)
Enterobiasisi atau oksiuriasis adalah penyakit
infeksi usus oleh cacing kremi. Enterobus Vemicularis atau Odeyuris Vermiicularis.
Cacing dewasa hidup ini didaerah sekum dan memakan
isi usus serta bahan seluler ( usus )
setempat. Terkadang cacing berpindah tempat ke daerah serapan ( lambung, usus),
osefagus atau hidung. Penularan melalui saluran pencernaan, yaitu telur cacing
yang infektif tertelanmelalui rongga mulut. Umumnya, gejala dan keluhan jarang
timbul dengan jelas pada penderita. Gejala dan keluhan hanya timbul pada malam
hari, yaitu jika cacing dewasa melakukan perpindahan kedaerah anus atau alat
kelamin jika akan bertelur. Gejalanya berupa gatal-gatal didaerah anus sehingga
penderita sukar tidur.
Usah-usa yang dilakukan untuk pencegahan infeksi
penyakit ini dilakukan adalah dengan :
a)
Memperhatikan
kesehatan dan kebersihan individu, seperti memotong kuku, mencuci tangan
sesudah buang air besar, membersihkan daerah sekitar dubur, dan cuci tangan
sebelum makan.
b)
Memperhatikan
kesehatn dan kebersihan lingkungan
c)
Memberikan
pengobatan kepada penderita dan keluarganya
d) Menjemur, mencuci, dan
menyetrika perlengkapan tidur dan pakaian
d. Amebiasis
(Disentri Amoeba)
Penyakit disentri amoeba atau amebiasis merupakan
penyakit perut yang banyak dialami orang. Amebiasis adalah penyakit infeksi
yang terjadi terutama pada usus besar, dalam keadaan tertentu infeksi dapat
menyebar ke hati, otak, dan paru-paru. Penyebab penyakit ini adalah sejenis
protozoa dari Rhizopoda, yaitu Entamoeba
histolytica. Bentuk kista infektif masuk kedalam mulut bersama dengan
makanan atau minuman yang tercemar. Setelah melewati lambung didding kista akan
pecah. Selanjutnya di dalam jaringan submukosa usus besar bentuknya berkembang
menjadi tropozit. Salah satu gejala amebiasis adalah adanya darah dan lender
pada tinja penderita. Penderita merasakan sembelit, dalam keadaan akut akan
timbul nyeri di perut yang sangat hebat. Penderita biasanya buang air besar
sebanyak 68 kali dalam sehari. Tinja penderita berbau menyengat, berwarna merah
tua, berlendir dan berdarah.
Usaha-usaha untuk pencegahan penyakit ini dapat
dilakukan oleh individu maupun masyarakat.
Pecegahan yang dapat dilakukan oleh individu adalah:
a)
Memasak
air minum dan makanan secara baik dan benar
b)
Mencegah
pencemaran makanan atau minuman dari lalat, lipas, atau tikus
c)
Menjaga
kebersihan diri atau tubuh dan alat-alat makan dan minum.
Pencegahan yang dapat dilakukan oleh masyarakat
adalah:
a)
Mengadakan
system pembuangan tinja dengan baik
b)
Tidak
menggunakan tinja suntuk dijadikan pupuk secara langsung tanpa ada proses
terlebih dahulu
c)
Menjaga
sumber air minum dari pencemaran tinja
d) Mengobati penderita
yang terkena penyakit secara tuntas
e. Malaria
Malaria adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh
sejenis protozoa dari genus Plasmodium. Ada empat spesies Plasmodium yang dapat
menimbulkan penyakit pada manusia, yaitu Plasmodium
vivax , Plasmodium falciparum,
Plasmodium malaria, dan Plasmodium ovale.
Plasmodium vivax menimbulkan malaria
vivax, yaitu malaria tertian ringan. Plasmodium
falciparum menimbulkan malaria falciparum yaitu malaria tertian hebat),
malaria pernisiosa, dan blackwater fever; Plasmodium
malariae menumbuhkan malaria
malariae atau malaria quartana.Penularan penyakit melalui gigitan nyamuk
Anopheles betina yang membawa sporozoid infektif, penularan lainnya adalah
melalui tranfusi darah, plasenta ibu atau jarum suntik. Penularan yang bukan
melalui gigitan nyamuk, protozoa menginfeksi penderita bukan dalam bentuk
sporozoid, tetapi dalam bentuk tropozoid. Setelah sporozoid masuk tubuh calon
penderita, 5 sampai 7 hari kemudian,
parasit berkembang biak di dalam sel-sel epitel hati dan kemudian akan
memasuki sel darah merah. Di dalam sel darah merah, parasit berkembang
menimbulkan kerusakan sel darah merah. Sel darah merah yang tidak terinfeksi
akan mengalami penguraian dan mengakibatkan anemia. Anemia dapat menimbulkan
kelainan jaringan dan kerusakan organ. Adanya demam tinggi dapat menimbulkan
gangguan pada aliran darah, otak, ginjal, dan hati. Pigmen malaria dari
hemoglobin menimbulkan pigmenrasi hitam atau cokelat pada hati, limfa, dan
sumsum tulang belakang. Gejala lain pada penyakit ini adalah adanya pembesaran
limfa, terytama jika penderita mengalami demam berulang-ulang.
Usaha pencegahan yang dapt dilakukan adalah:
a)
Mengobati penderita dan orang yang didalam
tubuhnya mengandung parasit malaria
b)
Membrantas
sarang nyamuk
c)
Membrantas
nyamuk
d) Mencegah gigitan
nyamuk
f. Hepatitis
oleh virus
Hepatitis adalah penyakit sistematik akut yang
disebabkan oleh virus. Ada 2macam virus hepatitis, yaitu virus hepatitis A dan
virus hepatitis B penularan hepatitis A dapat terjadi karena makan makanan
tercemar tinja penderita, yang tidak di masak atau kurang sempurna cara
memasaknya. Penularan hepatitis B dapat terjadi melalui kontak badan,
menggunakan sikat gigi/alat makan dan minum penderita atau melalui makanan
tercemar tinja penderita yang tidak di masak atau dimasak kurang sempurna.
Gejala yang timbul pada masa prodromal tampak mirip dengan influenza., misalnya
capek, sakit kepala, dan ada ingus. Gejala yang timbul pada masa ikterus adalah
tidak ada nafsu makan, nyeri perut kanan atas, konjungtivis, pilek, dan
faringitis.
Usaha-usaha pencegahan yang dapat di lakukan adalah:
a)
Mencegah
kontak dengan penderita
b)
Menghindari
pencemaran air minum dan makanan oleh bahan-bahan yang menularkan virus
c)
Menjaga
kebersihan lingkungan
d)
Mensterilkan
peralatan kedokteran dan peralatan rumah
tangga yang tercemar
Keluaran-keluaran drai penderita
e)
Memeriksa
orang yang akan menjadi donor darah
f)
Memberikan
gamma globulin atau vaksinasi
g. Poliomielitis
Poliomielitis adalah radang sel-sel syaraf tulang
belakang. Penyebab penyakit ini adalah virus poliomielitus. Penularan terjadi
melalui makanan dan/atau minuman yang tercemar tinja penderita atau melalui
titik ludah penderita. Mulut merupakan
tempat masuk virus polio. Virus
memperbanyak diri pada bagian faring atau usus atau pada kedua tempat
diatas. Gejala yang ditimbulkan adalah demam, sakit tenggorokan, nyeri kepala,
nyeri kaki, nyeri leher, nyeri punggung, dan dalam keadaan parah menunjukan
adanya kelainan system saraf pusat seperti adanya kelumpuhan. Vaksinasi
merupakan tindakan pencegahan yang terbaik. Vaksinasi dapat dilakukan melalui
suntikan atau dengan cara diteteskan pada mulut.
h. Panu
( tinea versicolor)
Panu adalah sejenis penyakit kulit yang disebabkan
oleh jamur. Penularan penyakit ini dapat terjadi akibat kontak langsung dengan
penderita atau melalui pakaian, alat tidur, dan handuk. Gejala utama penyakit
panu ini adalah adanya bercak putih tak terbatas, bersisik halus, dan dapat
meluas keseluruh tubuh. Pada umumnya bercak putih tersebut tidak disertai rasa
gatal. Pencegahan penyakit ini dapat dilakukan dengan menjaga kebersihan diri,
menghindari kontak langsung dengan penderita, dan menghindari penggunaan
peralatan tidur, mandi serta pakaian penderita ( Ichsan. Yuliati, Rejeki,1993).
i.
Campak
Campak adalah sejenis penyakit menular yang
disebabkan oeh virus rubela. Sebagian besar penderita adalah anak-anak. Jika
campak menyerang wanita hamil maka dapat mengganggu kandungannya hingga terjadi
keguguran. Penularan dapat melalui cairan yang berasal dari mata, hidung dan
tenggorokan. Penyebaran virus melalui udra pada saat batuk, bersin, dan
berbicara.
Gejala
penyakit ini adalah :
Demam, sakit kepala, mata memerah, dan barair,
batuk, pilek, serak, binik-bintik dan ruam pada kulit. Ruam kulit mula-mula
terjadi didaerah belakang telinga atau muka lalu menyebar keseluruh badan dan
akhirnya kebagian kaki dan tangan.
Pencegahan dapat di lakukan dengan pemberian vakisnasi atau pemberian gamma
globulin. Pemberian globulin dapat
mencegah atau memperingan gejala klinis tetapi tidak memberikan imunitas yang
efektif.
j.
Demam Berdarah Dengue ( DBD)
Penyakit
Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah Penyakit
Demam Berdarah Dengue (DBD) {bahasa medisnya disebut Dengue Hemorrhagic Fever
(DHF)} adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan
melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus, yang mana
menyebabkan gangguan pada pembuluh darah kapiler dan pada sistem pembekuan
darah, sehingga mengakibatkan perdarahan-perdarahan.
Penyakit ini banyak ditemukan didaerah tropis seperti Asia
Tenggara, India, Brazil, Amerika termasuk di seluruh pelosok Indonesia, kecuali
di tempat-tempat ketinggian lebih dari 1000 meter di atas permukaan air laut.
Tanda dan
Gejala Penyakit Demam Berdarah Dengue adalah:
Masa
tunas / inkubasi selama 3 - 15 hari sejak seseorang terserang virus dengue,
Selanjutnya penderita akan menampakkan berbagai tanda dan gejala demam berdarah
sebagai berikut :
1. Demam
tinggi yang mendadak 2-7 hari (38 - 40 derajat Celsius).
2. Pada
pemeriksaan uji torniquet, tampak adanya jentik (puspura) perdarahan.
3. Adanya
bentuk perdarahan dikelopak mata bagian dalam (konjungtiva), Mimisan (Epitaksis),
Buang air besar dengan kotoran (Peaces) berupa lendir bercampur darah (Melena),
dan lain-lainnya.
4. Terjadi
pembesaran hati (Hepatomegali).
5. Tekanan
darah menurun sehingga menyebabkan syok.
6. Pada
pemeriksaan laboratorium (darah) hari ke 3 - 7 terjadi penurunan trombosit
dibawah 100.000 /mm3 (Trombositopeni), terjadi peningkatan nilai Hematokrit
diatas 20% dari nilai normal (Hemokonsentrasi).
7. Timbulnya
beberapa gejala klinik yang menyertai seperti mual, muntah, penurunan nafsu
makan (anoreksia), sakit perut, diare, menggigil, kejang dan sakit kepala.
8. Mengalami
perdarahan pada hidung (mimisan) dan gusi.
9. Demam
yang dirasakan penderita menyebabkan keluhan pegal/sakit pada persendian.
10. Munculnya
bintik-bintik merah pada kulit akibat pecahnya pembuluh darah.
Proses Penularan Penyakit Demam
Berdarah Dengue adalah:
Penyebaran
penyakit DBD ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus,
sehingga pada wilayah yang sudah diketahui adanya serangan penyakit DBD akan
mungkin ada penderita lainnya bahkan akan dapat menyebabkan wabah yang luar
biasa bagi penduduk disekitarnya.
Pencegahan
Penyakit Demam Berdarah Dengue yaitu:
Pencegahan demam berdarah dapat di
lakukan dengan 3M antara lain.
- Menguras : Menguras tempat penampungan air secara rutin, seperti bak mandi dan kolam. Sebab bisa mengurangi perkembangbiakan dari nyamuk itu sendiri. Atau memasukan beberapa ikan kecil kedalam bak mandi atau kolam. Sebab ikan akan memakan jentik nyamuk.
- Menutup : Menutup tempat-tempat penampungan air. Jika setelah melakukan aktivitas yang berhubungan dengan tempat air sebaiknya anda menutupnya agar nyamuk tidak bisa meletakan telurnya kedalam tempat penampungan air. Sebab nyamuk demam berdarah sangat menyukai air yang bening.
- Mengubur. Kuburlah barang – barang yang tidak terpakai yang dapat memungkinkan terjadinya genangan air.
Pengobatan Penyakit Demam Berdarah yaitu::
Banyak orang yang
sembuh dari penyakit ini dalam jangka waktu 2 minggu.
Fokus pengobatan pada penderita penyakit DBD adalah mengatasi perdarahan,
mencegah atau mengatasi keadaan syok/presyok, yaitu dengan mengusahakan agar
penderita banyak minum sekitar 1,5 sampai 2 liter air dalam 24 jam (air teh dan
gula sirup atau susu).
Tindakan pengobatan yang umum dilakukan pada pasien demam berdarah yang tidak
terlalu parah adalah Penambahan cairan tubuh melalui
infus (intravena) mungkin diperlukan untuk mencegah dehidrasi dan
hemokonsentrasi yang berlebihan. Transfusi platelet dilakukan jika jumlah
platelet menurun drastis. Selanjutnya adalah pemberian obat-obatan terhadap keluhan
yang timbul, misalnya :
·
Paracetamol membantu menurunkan
demam
·
Garam elektrolit ( oralit ) jika
disertai diare
·
Antibiotik berguna untuk mencegah
infeksi sekunder
Lakukan
kompress dingin, tidak perlu dengan es karena bisa berdampak syok. Bahkan
beberapa tim medis menyarankan kompres dapat dilakukan dengan alkohol.
Pengobatan alternatif yang umum dikenal adalah dengan meminum jus jambu biji
bangkok, namun khasiatnya belum pernah dibuktikan secara medik, akan tetapi
jambu biji kenyataannya dapat mengembalikan cairan intravena dan peningkatan
nilai trombosit darah.
Bagi pasien dengan demam berdarah yang lebih parah, akan sangat disarankan
untuk menjalani rawat inap di rumah sakit, pemberian infus dan elektrolit untuk
mengganti cairan tubuh, serta transfusi darah akibat pendarahan yang terjadi.
4) Cara-cara Pencegahan Penyakit Menular secara Umum
a. Mempertinggi
nilai kesehatan
Cara
meningkatkan nilai kesehatan dapat ditempuh dua cara yaitu melalui usaha
kesehatan ( hygiene ) perorangan dan
usaha kesehatan lingkungan ( sanitasi ).
b. Memberikan
vaksinasi/ imunisasi
Cara ini
merupakan usaha untuk memberikan perlindungan khusus terhadap tubuh agar
terhindar dari penyakit. Jadi, metode ini merupakan upaya untuk pengebalan
tubuh. Ada dua cara pengebalan, yaitu pengebalan aktif dan pasif. Pengebalan
aktif, yaitu cara pengebalan tubuh dengan cara memasukan vaksin, yaitu bibit
penyakit yang telah dilemahkan. Dengan adanya bibit penyakit ini, tubuh orang
diberi pengebalan akan dipaksa untuk
membuat antibody. Apabila tubuh orang tersebut diserang oleh penyakit yang
bersangkutan maka antibody yang ada didalam tubuh akan melawan penyakit tersebut
sehingga ia akan terhindar dari sakit. Contoh pemberian pengebalan aktif adalah
pemberian vaksin BCG, DPT, campak dan hepatitis.
Pengebalan
pasif, yaitu cara pengebalan tubuh dengan cara memasukan serum, yang telah mengandung
antibody. Serum ini didapatkan dengan cara menyuntikan bibit penyakit yang
telah dilemahkan kepada hewan percobaan sebelumnya, sehingga hewan tersebut
membuat antitoksin. Kemudian serum darah hewan percobaab yang mengandung
antitoksin inilah yang diambil untuk diberikan kepada seseorang agar ia dapat
kebal dari penyakit. Contoh pemberian pengebalan pasif yaitu dengan pemberian
ATS
(Anti
Tetanus Serum).
c. Pemeriksaan
Kesehatan Berkala
Pemeriksaan kesehata
secara berkala merupakan suatu upaya untuk mencegah munculnya atau menyebarnya suatu
penyakit. Melalui upaya ini, kemungkinan munculnya wabah dapat diditeksi sedini
mungkin. Di samping itu, melalui upaya ini masyarakat akan mendapatkan
pengarahan rutin yang berkaitan dengan perawatan kesehatan, penanganan suatu
penyakit, usaha empertinggi nilai kesehatan, dan mendapatkan vaksinasi (
Ichsan, Yuliati, Rejeki, 1993).
2. PENYAKIT
KETURUNAN / DIWARISKAN
Penyakit
yang diwariskan adalah penyakit atau suatu kelainan yang kemunculannya oleh
factor genetis ( keturunan ). Penyakit atau kelainan yang diwariskan ini dapat
di bagi menjadi dua macam, yaitu penyakit/kelainan yang muncul sejak lahi yang
semata-mata Karen afaktor genetis dan penyakit/kelainan yang muncul setelah
usia dewasa yang dipengaruhi oleh factor genetis di dukung oleh factor
lingkungan.
Berikut
ini beberapa penyakit keturunan / yang diwariskan ( Mohammad Hartono, 1992):
1) Brakidaktili
Brakidaktili
adalah penyakit yang diwariskan dari orang tua, penyakit ini diperoleh sejak
lahir berupa kelainan jari-jemari yang pendek-pendek. Umumnya kelainan ini
diderita oleh seseorang apabila salah satu
orang tuannya menderita kelainan tersebut. Kelainan ini dapat diderita
baik oleh laki-laki maupun perempuan. Kelainan ini dapat pula diderita oleh
seseorang yang orang tuannya tidak memiliki riwayat kelainan penyakit ini, hal
ini terjadi karena adanya mutasi.
2) Osteogenesis
Imperfekta
Osteogenesis
imperfekta adalah salah satu kelainan yang dialami oleh seseorang, di tunjukan
dengan mudahnya ia mengalami patah tulang walau hanya mengalami kecelakaan atau
rudapaksa yang ringan. Dengan kata lain, orang tersebut memiliki tulang-tulang
yang rapuh. Kelainan ini terjadi pada seseorang yang salah satu orang tuanya
memiliki kelainan ini atau adanya mutasi pada gen tertentu. Kelainan ini
diderita baik oleh laki-laki maupun perempuan.
3) Kebotakan
Kebotakan
adalah suatu kelainan yang dialami oleh seseorang yang ditunjukan dengan adanya
bagian kepala yang tidak ada rambutnya. Kelainan ini umumnya lebih sering dialami
oleh kaum laki-laki. Diduga kelainan ini muncul karena pengaruhh gangguan
hormon- hormon tertentu.
4) Albinisme
Kelainan
ini ditunjukan dengan tidak adanya pigmen pada kulit sehingga kulit tampak
bule. Kelainan ini diperoleh sejak lahir. Penderita kelainan ini memiliki orang
tua yang tampak normal, tetapi sebenarnya mereka mempunyai potensi tersimpan
untuk kelainan tersebut.
5) Hemofilia
Hemofilia
adalah sejenis kelainan yang ditunjukan dengan tidak dapatnya darah membeku
jika seseorang mengalami luka atau pendarahan. Laki-laki penderita hemophilia
yang menika dengan perempuan normal akan memepunyai anak perempuan yang
mempunyai potensi tersimpan untuk menderita hemofilia dan anak laki-laki yang
normal. Kelainan hemophilia tidak pernah diwariskan seorang laki-laki kepada
anak laki-lakinya. Apabila perempuan yang mempunyai potensi tersimpan untuk
hemofilia menikah dengan laki-laki normal maka nak perempuannya kemungkinan
normal atau mempunyai potensi tersimpan untuk hemophilia dan anak laki-lakinya
kemungkinan normal atau hemophilia.
6) Thalasemia
Thalasemia
adalah sejenis penyakit yang diwariskan dari orang tua si penderita. Seseorang
akan memperoleh penyakit ini jika kedua orang tuanya mempunyai potensi
tersimpan untuk thalasemia. Thalasemia ditunjukan dengan adanya gangguan
pembentukan sel darah merah. Sel darah merah penderita mudah rusak, tidak tahan
lama sehingga ia selalu kekurangan darah. Berdasarkan tingkat keparahannya. Ada
Thalasemia mayor dan thalasemia minor. Thalasemia mayor memperhatikan adanya
gejala gejala klinis sedangkan
thalasemia minor tidak. Gejala pada penderita thalasemia mayor mulai
tampak sejak si penderita berusia 3 bulan
atau pada masa anak-anak awal.
7) Diabetes
Militus
Diabetes
militus adalah suatu kelainan yang ditandai dengan tingginya kadar gula didalam
darah. Ada dua macam bentuk diabetes militus, yaitu bentuk diabetes yang sangat
berat dan bentuk diabetes yang lebih ringan. Diabetes yang sangat berat muncul
pada diri seorang penderita pada masa anak-anak atau pada masa dewasa awal.
Cara mengatasi diabetes ini adalah dengan pemberian suntikan insulin secara
teratur seumur hidupnya. Diabetes yang lebih ringan diderita oleh orang-orang
yang telah berumur. Cara mengatasi diabetes yang lebih ringan ini adalah dengan
cara pengaturan diet. Penyakit kelainan ini timbul secara multifaktorial, yaitu
didukung oleh beberapa factor. Selain factor gen ( keturunan ), factor
lingkungan akan memperkuat munculnya
penyakit ini pada diri seseorang.
8) Hipertensi
Hipertensi
adalah kelainan atau penyakit yang ditunjukan dengan adanya tekanan darah yang
lebih tinggi daripada tekanan darah normal. Penderita hipertensi ada 2 golongan. Pertama, penderita yang menderita sejak masa dewasa awal. Penyebab
timbulnya penyakit karena adanya penyakit ginjal tertentu atau adanya kelainan
kelenjar endokrin tertentu. Kedua, Penderita
yang mengalaminya sejak usia setengah tua dengan penyebab yang kurang jelas.
Bentuk hipertensi yang kedua merupakan bentuk hipertensi yang lebih banyak di
jumpai. Penyakit ini muncul di dukung oleh factor genetic/keturunan dan factor
lingkungan. Faktor lingkungan merupakan factor yang memperkuat kemunculan
penyakit ini pada diri seseorang. Jadi, seseorang mempunyai orang tua yang
menerita penyakit ini, tetapi jika cara hidup dan makannya tidak mendukung
untuk munculnya penyakit ini maka penyakit ini tidak akan timbul.
Usaha Pencegahan Penyakit Keturunan yang dapat dilakukan
adalah:
Usaha
yang dapat dilakukan untuk mencegah timbulnya kelainan/ penyakit yang hanya
ditentukan oleh factor genetis adalah dengan cara menghindari menikah dengan
orang yang menderita atau mempunyai potensi untuk kelainan/penyakit tersebut ,
atau jika terlanjur telah menikah dengannya berkonsultasilah dengan dokter.
Untuk mencegah kelainan atau penyakit yang ditentukan oleh factor genetic dan
lingkungan dapat dengan cara yang disampaikan diatas. Selain itu cara untuk
memperkecil kemungkinan penyakit yang disebabkan karena keturunan dapat dengan
cara memperkecil pengaruh lingkungannya yaitu dengan memperhatikan gaya dan
cara hidup termasuk cara makannya yang tidak sehat.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan:
Setelah
kita mempelajari tentang apa itu kesehatan, penyakit, dan pencegahannya. Kita
dapat memperoleh penjelasan atau pemahaman menyangkut materi yang sudah di
jelaskan. Dapat disimpulkan bahwa setiap individu dapat memiliki badan yang
sehat jauh dari penyakit bilamana mereka mampu untuk menjaga kesehatan mereka
sehingga terhindar dari penyakit. Seperti dengan cara menjaga kebersihan diri,
lingkungan, dan menjaga pola makan secara teratur dan pola hidup yang baik.
Dengan kita menjaga kebersihan diri, lingkungan, serta pola hidup yang benar
dapat mencegah maupun menghindari diri kita dari penyakit.
DAFTAR PUSTAKA
Ichsan, M., Yuliati,
& Rejeki, S. (1992). Ilmu Kesehatan
dan Gizi Modul 1-6. Jakarta: Universitas Terbuka, Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan.
Kurniawati, Wahyu. (2008). IPA 1. Yogyakarta: Universitas PGRI
Yogyakarta.
kak, izin copy untuk tugas akan saya sertakan sumbernya