gravatar

HANYA KAMI BERDUA

Hamparan rerumputan hijau datang membayang
Membentang dari kejauhan
Terlihat lembah menganak sungai
Pegunungan menjulang tinggi
Sang suryapun setia mengiringi
Langkah alam pertiwi

Deru mesin menyelimuti
Senja di sore hari
Langitpun unjuk kuasanya
pertanda malam segera tiba

Kami terus melaju dengan kencangnya
Menelusuri jalan
Sunyi.. Senyap.. terasa
Tak ada kata yang terucap
Kecuali hati yang saling bercakap
Kami berdua lelah lengkap

...lanjutkan baca...
gravatar

Peran Guru Dlam Membangun Bangsa

Pendamping Sekolah Makmal Pendidikan Dompet Dhuafa Republika
Menjadi guru sejatinya adalah menjalankan peran yang sangat mulia. Mulia karena ditangan seorang guru lah akan lahir generasi-generasi penerus bangsa. Di tangannya pula lah akan muncul tokoh-tokoh atau kaum intelektual yang akan menjadi agent of change. Maka sudah sepatutnya seorang guru bersyukur dengan karunia yang luar biasa ini. Pemerintah pun telah meningkatkan kesejahteraan para guru dengan menaikkan gaji mereka. Bagi yang berstatus PNS, ada gaji pokok ditambah tunjangan daerah. Besarnya gaji tergantung golongan mereka. Besarnya tunjangan juga tergantung dari besarnya anggaran yang disediakan oleh daerah masing-masing. Bagi guru-guru yang sudah mendapatkan sertifikasi, total penghasilan mereka dalam satu bulan bisa mencapai 4-5 juta. Tentu gaji yang bisa dibilang sudah mencukupi. Dengan gaji sekian, rasanya tak perlu lagi khawatir memikirkan biaya hidup. Makanya tak heran hari ini orang-orang berlomba-lomba untuk menjadi guru. Dimana-mana peminat profesi ini terus mengalami peningkatan karena kebutuhan terhadap guru juga meningkat.
Adanya perhatian serius dari pemerintah hendaknya menjadi penyulut semangat bagi pahlawan tanpa tanda jasa ini agar terus meningkatkan kualitasnya dari waktu ke waktu. Tidak sekedar menjalankan tugas, namun harus memberikan yang terbaik bagi dunia pendidikan di tanah air. Tidak sekedar masuk ke kelas dan memberikan pelajaran kepada murid-muridnya. Tidak juga sekedar melaksanakan tanggung jawab. Namun lebih dari itu yakninya menjadi guru yang kreatif, berwawasan, professional, bermoral,  kompeten dan pendorong perubahan.
Pertama,kreatif. Kreatif disini artinya bahwa seorang guru harus punya terobosan-terobosan baru dalam mengajar atau punya ide-ide cemerlang sehingga murid-muridnya bersemangat dan tidak bosan. Guru yang kreatif adalah guru yang pintar dalam mencari peluang atau solusi dari setiap kendala yang dihadapinya ketika mengajar. Contoh sederhana adalah seorang guru membuat alat peraga melalui tangannya sendiri dengan memanfaatkan barang-barang bekas, karena alat-alat peraga tidak mesti harus selalu dibeli. Guru yang kreatif sangat pintar dalam menghangatkan suasana di kelas sehingga murid-murid menyenanginya.
Kedua, guru yang berwawasan. Artinya seorang guru dituntut agar memiliki wawasan yang cukup karena dia seorang pendidik dan pengajar. Jika seorang guru tidak memiliki wawasan yang mumpuni maka bukan guru yang sejati namanya. Jangan sampai wawasan seorang guru lebih sedikit dibandingkan murid-muridnya. Apa kata dunia jika ada guru yang seperti ini. Oleh karena itu seorang guru harus rajin membaca untuk mengembangkan ilmu pengetahuan yang dimilikinya.
Ketiga,guru yang professional. Profesional artinya seorang guru harus punya kode etik keprofesian. Ia harus meletakkan sesuatu pada tempatnya. Ketika sedang di sekolah maka dia harus menempatkan dirinya sebagai seorang guru. Permasalahan dalam rumah tangganya tidak boleh dibawa ke sekolah. Selain itu guru yang professional adalah guru yang siap menerima kritikan dan saran yang dari orang lain meski pahit sekalipun. Guru yang professional adalah guru yang punya etos kerja tinggi, disiplin,dan bertanggung jawab
Keempat, guru yang bermoral. Artinya adalah bahwa seorang guru harus punya akhlak yang baik ketika mengajar sehingga diharapkan dia bisa pula menanamkan nilai-nilai dan norma dalam kehidupan kepada murid-muridnya. Inilah yang paling penting sebab kecerdasan saja tidak cukup. Apa jadinya jika seorang murid pintar tapi akhlaknya buruk.   Lebih menyedihkan lagi jika seorang guru mencontohkan prilaku yang tidak baik kepada murid-muridnya. Maka seorang guru haruslah punya sikap yang mencerminkan jati diri seorang pendidik
Kelima, guru yang kompeten. Artinya seorang guru harus punya daya saing. Ia harus punya kelebihan dari guru-guru yang lainnya. Ia juga harus melek dengan perkembangan IPTEK sehingga tidak dianggap kolot atau ketinggalan jaman. Guru yang kompeten harus mampu mentransfer ilmu yang dimilikinya kepada murid-muridnya, mengembangkan potensi mereka dan terus mendorong mereka untuk maju
Keenam, guru yang mendorong perubahan. Artinya seorang guru harus punya semangat yang tinggi untuk terus memperbaiki dirinya dari waktu ke waktu. Ia juga harus sadar dengan kekurangan yang dimiliki dan berusaha untuk terus mengembangkan kemampuannya. Ia pun harus mengenali kelemahan murid-muridnya dan berusaha merubah prilaku mereka kearah yang positif.
Disadari atau tidak, guru telah menyumbangkan peran yang begitu besar dalam membangun bangsa ini. Pernahkah terlintas dalam benak kita siapakah guru dari Soekarno? Siapa pula guru yang telah berhasil melahirkan tokoh-tokoh seperti Muhammad Hatta, Buya Hamka, Muhammad Natsir dan lain sebagainya? Mungkin banyak diantara kita yang tidak mengetahuinya. Sejarah lah yang hanya bisa menjawabnya. Tentunya mereka adalah guru-guru yang luar biasa. Mereka mendidik dengan cinta karena cinta adalah energi terbesar yang bisa mengubah segalanya. Mereka mengajar dengan keikhlasan karena hanya dengan keikhlasan lah pekerjaan yang berat sekalipun akan terasa ringan. Tokoh besar hanya lahir di tangan guru yang besar. Sebaliknya, guru yang biasa-biasa saja juga akan melahirkan anak didik yang biasa-biasa saja.
Sejarah pun telah membuktikan bahwa guru menjadi penentu maju atau mundurnya suatu bangsa. Ketika Amerika Serikat dan Sekutunya meluluhlantakkan Hiroshima dan Nagasaki dengan bom atom, maka yang ditanyakan pertama kali oleh Hirohito yang waktu itu menjadi kaisar Jepang adalah berapa orang guru yang tewas? Hirohito tidak menanyakan berapa banyak tentaranya yang tewas. Dia sadar bahwa kehilangan guru lebih merugikan dibandingkan kehilangan tentaranya. Ini menjadi bukti bahwa peran guru sangat vital bagi kemajuan bangsa manapun di dunia ini. Sejak saat itulah Jepang mulai bangkit dan menata kembali peradabannya dengan memberikan perhatian yang lebih terhadap dunia pendidikan. Hasilnya bisa kita lihat bahwa hingga hari ini negara Sakura tersebut menjadi kekuatan baru yang mampu bersaing dengan negara maju lainnya seperti Amerika Serikat, Jerman, Inggris dan lain sebagainya.
Di Asia Tenggara sendiri ada Malaysia. Malaysia beberapa dekade terakhir hanyalah negara yang dianggap sebelah mata alias tertinggal dari negara kita. Negara bekas jajahan Inggris tersebut selalu mengirimkan pelajarnya untuk mengenyam pendidikan di Indonesia karena mereka menilai Indonesia telah melahirkan tokoh-tokoh besar sejak dahulu kala seperti Soekarno, Syafrudin Prawiranegera, Ali Sastro Amijoyo, Sutan Syahrir, Muhammad Hatta, Buya Hamka, M. Natsir dan banyak lagi yang lainnya. Namun hari ini kita bisa melihat bahwa pelajar dan mahasiswa kita lah yang banyak menuntut ilmu disana. Artinya adalah Malaysia telah berhasil memajukan pendidikannya dengan sukses dan berkesinambungan. Lalu bagaimana dengan negara kita hari ini? Pertanyaan seperti ini perlu diulang-ulang agar menjadi evaluasi untuk kedepannya bahwa dunia pendidikan harus terus disorot dan dibenahi dengan semaksimal mungkin.
Peran guru dalam membangun bangsa sejatinya tak akan pernah tergantikan sampai kapanpun. Sebab, ditangannyalah masa depan bumi pertiwi ini dipertaruhkan. Jika seorang guru sudah memainkan perannya seperti yang diatas, maka suatu saat nanti bangsa kita akan bisa berdiri sejajar dengan negara-negara maju lainnya. Tentu saja untuk mencapai cita-cita mulia ini tidak semudah membalikkan telapak tangan kita. Semua pihak harus saling bekerjasama dan bahu membahu untuk mewujudkan pendidikan yang berkualitas. Maka sebuah pertanyaan yang perlu direnungkan bagi siapa saja yang mengaku sebagai seorang guru adalah sudah sejauh mana peran kita dalam membangun bangsa?Kita sendirilah yang bisa menjawabnya.

...lanjutkan baca...
gravatar


ANAK PRA-SEKOLAH DAN ANAK SEKOLAH

Perkembangan jasmani dan psiko-motorik

            Sampai dengan Gestaltwandel pertama(Zeller,1952; Hetzer,1961) sekitar 6 tahun terlihat bahwa badan anak bagian atas lebih lamban berkembangnya daripada badan bagian bawah. Sesudah Gestaltwandel pertama bila anak sudah mencapai bentuk anak sekolah maka ia akan lebih menyerupai bentuk orang dewasa. Dalam keseluruhannya maka keadaan jasmani anak menjadi lebih stabil dan lebih kuat.
            Sesudah Gestaltwandel pertama, pertumbuhan badan menjadi agak lambat. Pada umur 6 tahun keseimbangan badannya relatif berkembang baik, anak makin dapat menjaga keseimbangan badannya. Juga berkembang koordinasi mata-tangan yang dibutuhkan untuk membidik, menyepak, melempar dan menangkap.
            Gerakan-gerakan motorik sekarang makin tergantung daripada aturan formal dan aturan yang sangat banyak dilakukan oleh anak makin berkurang pada masa akhir ini. Hal yang perlu selalu dibicarakan adalah gejala bentuk badan dan dianggap mempunyai hubungan yang langsung dengan beberapa sifat kepribadian tertentu. Sheldon membuat pembagian ke dalam 3 macam tipe, yaitu tipe endomorf (pendek dan gemuk), ektomorf(panjang dan kurus) dan mesomorf(urat-urat daging kuat dengan proporsi yang baik). Verdonck menemukan adanya hubungan antara tipe konstitusi tubuh tadi dengan tingkah laku tertentu.

Emansipasi karena pendidikan formal

            sejak lama kriteria bagi anak untuk dapat diterima di sekolah dasar adalah “kemasakan” dahulu sebelum ia diterima di sekolah dasar. Anak baru bisa diterima bila ia sudah mencapai umur 7 tahun. Kriteria umur ini sebetulnya mencakup kriteria lain yang juga berhubungan dengan kemasakan, yaitu:
1.      Anak harus dapat kerjasama dalam kelompok dengan anak-anak lain.
2.      Anak harus dapat mengamati secara analiti.
3.      Anak secara jasmaniah harus sudah mencapai bentuk anak sekolah.
Moore (lihat Pines, 1969) menciptakan mesin tulis yang dapat bicara dan mempelajari anak membaca pada umur 3 tahun. Di Nederland juga diusahakan untuk anak-anak pra sekolah untuk diberi pelajaran membaca. Namun mempelajari anak membaca sebelum waktunya juga mempunyai segi-segi negatifnya, miosalnya:
1.      Seringkali anak diberi pelajaran membaca pada waktu sangat muda melulu untuk memuaskan kebanggaan orang tuanya, jadi tidak demi kepentingan anaknya.
2.      Kalau anak mengerti bahwa ia sudah menguasai apa yang dipelajari di kelas satu hal itu akan bisa menurunkan motivasi belajarnya dan menyebabkan sikap yang negatif terhadap tugas-tugas yang harus dilakukannnya.
Di Indonesia telah ada laporan mengenai penggunaan NST di Bandung dan menghasilkan sebagai berikut:bahwa pada kriteria yang pokok yaitu:
    1. Penyesuaian sosial
    2. Kemampuan kerja
    3. Sikap mandiri anak-anak yang dikenakan tes, diketemukan sikap mandiri memperoleh skor yang angat rendah.
            Hal yang perlu diperhatikan ialah bahwa pendidik harus berusaha untuk menolong anak sesuai dengan kemampuan masing-masing. Bila hal ini dipakai sebagai patokan,maka sekaligus ada jaminan bahwa tiap anak dapat melanjutkan emanisipasinya. Dalam emanisipasi membutuhkan sistem pelajaran yang memperhatikan anak secara individual,bila individualisasi tidak ada,maka anak sukar untuk menemukan identitas dirinya.



Perkembangan sosial dan kepribadian


            Perkembangan sosial dan kepribadian mulai dari usia pra sekolah sampai akhir masa sekolah ditandai oleh meluasnya lingkungan sosil.Anak mulai melepaskan dirinya dari keluarga.Meluasnya lingkungan sosial bagi anak menyebabkan anak menjumpaipengaruh-pengaruh yang ada di luar pengawasan orang tua.Perkembangan motif prestasi dan identitas kelamin sangat penting tetapi juga perkeembangan pengertian norma (Plaget moralitas).
            
Interaksi dengan anak-anak sebaya

            Di antara usia 10 dan 14 tahun timbullah kelompok yang ada organisasinya,dengan aturan-aturan dan perjanjian-prjanjian.
            Hartup menemukan bahwa kebanyakan penelitian mengenai pengaruh timbal balik dilakukan pada anak-nak sekolah.Pada penelitian-penelitian dalam Taman Kanak-kanak,misalnya mengenai tingkah laku agresif dan Altruistik ternyata bahwa belajar model menempati tempat yang penting.
            Plaget mengemukakan adanya hubungan yang kurvelinier antara konvornisme dan umur,artinya konvormisme makin bertambah dengan bertambahnya usia sampai permulaan masa remaja,sesudah itu menurun.Puncak kurvei ada di antara 9 dan 15 tahun penyebaran 6 tahun menunjukkan bahwa sukar untuk menentukan batas umur yang tetap.Dapat diduga bahwa sebenarnya bukan faktor umum yang penting,melainkan lebih penting adalah keadaan keliling,jenis kelamin dan sifat tingkah laku yang digunakan untuk meneliti konvornisme itu.
            Anak yang tertua lebih mudah berpengaruh oleh norma-norma kelompok dibanding adik-adiknya. Hal ini dapat diterangkan sebagai berikut:

1.      Anak-anak sulung diduga diduga menerima pendidikan yang lebih berubah-ubah dibanding dengan adik-adiknya.
2.      Anak-anak sulung lebih menerima perlindungan.

Konfornisme lebih ditentukan faktor-faktor situasional dari pada oleh sifat-sifat kepribadian anak.
Suatu tinjauan yang penting mengenai tingkah laku agresif telah dilakukan oleh Petterson (1967). Dalam penelitian dilihat sampai berapa jauh anak-anak pra-sekolah saling mempengaruhi tingkah laku agresif.
            Sebagian besar tingkah laku timbul dengan cara menirukan,belajar model dan oleh reinforsemen dari pihak teman-teman sebayanya.

Spontanitas versus sikap terkontrol

            Harditono (1967) menemukan bahwa sikap spontan atau tidak spontan anak-anak prasekolah mungkin dipengaruhi oleh sifat suatu kebudayaan tertentu. Pada penelitian terhadap anak-anak suatu taman kanak-kanak di jawa diketemukan bahwa kelompok anak-anak tersebut memepunyai sikap yang cukup terkontrol pada usia yang mereka seharusnya masih spontan.

...lanjutkan baca...
gravatar


ANAK PRA-SEKOLAH DAN ANAK SEKOLAH

Perkembangan jasmani dan psiko-motorik

            Sampai dengan Gestaltwandel pertama(Zeller,1952; Hetzer,1961) sekitar 6 tahun terlihat bahwa badan anak bagian atas lebih lamban berkembangnya daripada badan bagian bawah. Sesudah Gestaltwandel pertama bila anak sudah mencapai bentuk anak sekolah maka ia akan lebih menyerupai bentuk orang dewasa. Dalam keseluruhannya maka keadaan jasmani anak menjadi lebih stabil dan lebih kuat.
            Sesudah Gestaltwandel pertama, pertumbuhan badan menjadi agak lambat. Pada umur 6 tahun keseimbangan badannya relatif berkembang baik, anak makin dapat menjaga keseimbangan badannya. Juga berkembang koordinasi mata-tangan yang dibutuhkan untuk membidik, menyepak, melempar dan menangkap.
            Gerakan-gerakan motorik sekarang makin tergantung daripada aturan formal dan aturan yang sangat banyak dilakukan oleh anak makin berkurang pada masa akhir ini. Hal yang perlu selalu dibicarakan adalah gejala bentuk badan dan dianggap mempunyai hubungan yang langsung dengan beberapa sifat kepribadian tertentu. Sheldon membuat pembagian ke dalam 3 macam tipe, yaitu tipe endomorf (pendek dan gemuk), ektomorf(panjang dan kurus) dan mesomorf(urat-urat daging kuat dengan proporsi yang baik). Verdonck menemukan adanya hubungan antara tipe konstitusi tubuh tadi dengan tingkah laku tertentu.

Emansipasi karena pendidikan formal

            sejak lama kriteria bagi anak untuk dapat diterima di sekolah dasar adalah “kemasakan” dahulu sebelum ia diterima di sekolah dasar. Anak baru bisa diterima bila ia sudah mencapai umur 7 tahun. Kriteria umur ini sebetulnya mencakup kriteria lain yang juga berhubungan dengan kemasakan, yaitu:
1.      Anak harus dapat kerjasama dalam kelompok dengan anak-anak lain.
2.      Anak harus dapat mengamati secara analiti.
3.      Anak secara jasmaniah harus sudah mencapai bentuk anak sekolah.
Moore (lihat Pines, 1969) menciptakan mesin tulis yang dapat bicara dan mempelajari anak membaca pada umur 3 tahun. Di Nederland juga diusahakan untuk anak-anak pra sekolah untuk diberi pelajaran membaca. Namun mempelajari anak membaca sebelum waktunya juga mempunyai segi-segi negatifnya, miosalnya:
1.      Seringkali anak diberi pelajaran membaca pada waktu sangat muda melulu untuk memuaskan kebanggaan orang tuanya, jadi tidak demi kepentingan anaknya.
2.      Kalau anak mengerti bahwa ia sudah menguasai apa yang dipelajari di kelas satu hal itu akan bisa menurunkan motivasi belajarnya dan menyebabkan sikap yang negatif terhadap tugas-tugas yang harus dilakukannnya.
Di Indonesia telah ada laporan mengenai penggunaan NST di Bandung dan menghasilkan sebagai berikut:bahwa pada kriteria yang pokok yaitu:
    1. Penyesuaian sosial
    2. Kemampuan kerja
    3. Sikap mandiri anak-anak yang dikenakan tes, diketemukan sikap mandiri memperoleh skor yang angat rendah.
            Hal yang perlu diperhatikan ialah bahwa pendidik harus berusaha untuk menolong anak sesuai dengan kemampuan masing-masing. Bila hal ini dipakai sebagai patokan,maka sekaligus ada jaminan bahwa tiap anak dapat melanjutkan emanisipasinya. Dalam emanisipasi membutuhkan sistem pelajaran yang memperhatikan anak secara individual,bila individualisasi tidak ada,maka anak sukar untuk menemukan identitas dirinya.



Perkembangan sosial dan kepribadian


            Perkembangan sosial dan kepribadian mulai dari usia pra sekolah sampai akhir masa sekolah ditandai oleh meluasnya lingkungan sosil.Anak mulai melepaskan dirinya dari keluarga.Meluasnya lingkungan sosial bagi anak menyebabkan anak menjumpaipengaruh-pengaruh yang ada di luar pengawasan orang tua.Perkembangan motif prestasi dan identitas kelamin sangat penting tetapi juga perkeembangan pengertian norma (Plaget moralitas).
            
Interaksi dengan anak-anak sebaya

            Di antara usia 10 dan 14 tahun timbullah kelompok yang ada organisasinya,dengan aturan-aturan dan perjanjian-prjanjian.
            Hartup menemukan bahwa kebanyakan penelitian mengenai pengaruh timbal balik dilakukan pada anak-nak sekolah.Pada penelitian-penelitian dalam Taman Kanak-kanak,misalnya mengenai tingkah laku agresif dan Altruistik ternyata bahwa belajar model menempati tempat yang penting.
            Plaget mengemukakan adanya hubungan yang kurvelinier antara konvornisme dan umur,artinya konvormisme makin bertambah dengan bertambahnya usia sampai permulaan masa remaja,sesudah itu menurun.Puncak kurvei ada di antara 9 dan 15 tahun penyebaran 6 tahun menunjukkan bahwa sukar untuk menentukan batas umur yang tetap.Dapat diduga bahwa sebenarnya bukan faktor umum yang penting,melainkan lebih penting adalah keadaan keliling,jenis kelamin dan sifat tingkah laku yang digunakan untuk meneliti konvornisme itu.
            Anak yang tertua lebih mudah berpengaruh oleh norma-norma kelompok dibanding adik-adiknya. Hal ini dapat diterangkan sebagai berikut:

1.      Anak-anak sulung diduga diduga menerima pendidikan yang lebih berubah-ubah dibanding dengan adik-adiknya.
2.      Anak-anak sulung lebih menerima perlindungan.

Konfornisme lebih ditentukan faktor-faktor situasional dari pada oleh sifat-sifat kepribadian anak.
Suatu tinjauan yang penting mengenai tingkah laku agresif telah dilakukan oleh Petterson (1967). Dalam penelitian dilihat sampai berapa jauh anak-anak pra-sekolah saling mempengaruhi tingkah laku agresif.
            Sebagian besar tingkah laku timbul dengan cara menirukan,belajar model dan oleh reinforsemen dari pihak teman-teman sebayanya.

Spontanitas versus sikap terkontrol

            Harditono (1967) menemukan bahwa sikap spontan atau tidak spontan anak-anak prasekolah mungkin dipengaruhi oleh sifat suatu kebudayaan tertentu. Pada penelitian terhadap anak-anak suatu taman kanak-kanak di jawa diketemukan bahwa kelompok anak-anak tersebut memepunyai sikap yang cukup terkontrol pada usia yang mereka seharusnya masih spontan.

...lanjutkan baca...
gravatar

BIOGRAFI KARIM HALIM



Karim Halim adalah sastrawan Indonesia yang memiliki nama samaran R.O. Hanka, Atma Anoma, dan Sekarijadi. Karim Halim (lahir di Balingka, Agam, Sumatera Barat, 18 Desember 1918; umur 93 tahun). Karim menganut agama Islam. Sekolah Dasar Karim bernama Sekolah Melayu, pendidikan dasar Karim ini diselesaikan di tanah kelahirannya. Kemudian Karim bersekolah di Sachakel dan dilanjutkan ke sekolah Mulo. Pada tahun 1941, Karim melanjutkan sekolah di HIK Muhammadiyah di Kota Solo. Tahun 1955, Karim memperoleh sertifikat UNESCO. Karim Halim dalam berkarya kadang-kadang menggunakan nama samaran RO Hanka. Kegemaran menulis sejak sekolah. Puisi-puisi Karim sering dimuat dalam Adil, Panji Islam, Pedoman Masyarakat, Islam Raja, dan Pujangga Baru, yaitu nama koran dan majalah yang terbit sebelum zaman Jepang. Puisi-puisi Karim yang diciptakan pada masa itu bernada sedih. Di masa pujangga baru, puisinya banyak dilatarbelakangi oleh pendidikannya, yaitu bernapaskan Islam, seperti salah satu puisinya yang berjudul "Goda".
3. Latar belakang terciptanya sastra
Banyak hal yang dapat menjadi latar belakang penulis menciptakan novel berjudul Palawija.Crita ini diciptakan pada tahun 1945an.Dalam crita ini di critakan seorang pemuka masyarakat dan guru sekolah menghentikan huru- hara bentrokan fisik kedua kelompok dengn Belanda

...lanjutkan baca...
gravatar



PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA PEMBANGUNAN
Oleh: Ari Dwi Susyanto*)
Description: G:\garuda-pancasila.jpg

PENGERTIAN PARADIGMA PEMBANGUNAN
Kata paradigma berasala dari bahasa ingris yaitu paradigm  yang mengandung arti pola model atau contoh. Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata paradigma memiliki arti sebagai seperangkat unsur bahasa yang sebagian bersifat konstan (tetap) dan yang sebagian dapat berubah. Paradigma juga dapat diartikan sebagai suatu gugusan sistem pemikiran. Menurut Thomas S. Kuhn: “paradigma adalah asumsi-asumsi teoritis yang umum (merupakan suatu sumber nilai) yang merupkan sumber hukum, metode serta cara penerapan dalam ilmu pengetahuan sehingga sangat menentukan sifat, ciri, dan karakter ilmu pengetahuan tersebut”.
*)Ari Dwi Susyanto, Mahasiswa PGSD UPY

 
Pardigma juga dapat di artikan sebagai cara pandang,nilai-nilai,metode-metode prisip dasar atau cara memecahkan masalah yang di anut oleh suatu masyarakat pada masa tertentu.Dalam pembangunan nasional ,Pancasila adalah sebuah paradikma karena hendak dijadikan ,sebagai landasan,acuan,nilai,dan tujuan yang ingin di capai di setiap program pembangunan Negara Kesatuan Republik Indonesia.Sedangkan kata pembangunan menujukan adanya pertumbuhan,perkembangan,perluasan yang berkaitan dengan keadan yang harus di galih dan yang harus di bangun untuk mencapai kemajuan di masyarakat yang akan datang. Pembangunan juga tidak hanya bersifat kuantitatif tetapi juga kualitatif (manusia seutuh nya).Didalamnya terdapat proses perubahan yang terus menerus menuju kemajuan dan perbaikan kearah tujuan yang di cita-citakan untuk kemajuan masyarakat.Dengan demikian ,kata pembangunan mengandung pemahaman akan adanya penalaran dan pandangan yang logis,dinamis dan optimis.
             Dalam bahasa Inggris (development) kata pembangunan menunjukan adanya proses pertumbuhan, perluasan yang bertalian dengan keadaan yang harus digali atau dibangun demi kemajuan di masa mendatang. Dengan demikian, kata pembangunan mengandung pemahaman akan adanya penalaran dan pandagan yang logis, dinamis, dan optimis.

ARTI PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA PEMBANGUNAN
            Pancasila resmi disepakati menjadi dasar negara pada tanggal 18 Agustus 1945, pancasilapun menjadi perwujudan falsafah hidup bangsa (weltanschauung), sekaligus menjadi sebagai ideologi nasional. Sejak negara Indonesia diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945 dan sampai kita masih menjadi warga negara Indonesia, maka kesetiaan (loyalitas) terhadap ideologi pancasila juga harus dituntut dalam berbagai bentuk, baik sikap, tingkah laku, dan perbuatan nyata yang terukur dalam kehidupan untuk bermasyarakat.Ini sesungguhnya merupakan wujud tanggung jawab seorang warga negara yang bangga dan mencintai ideologi negaranya (Pancasila).Ia benar-benar menghayati,mengamalkan dan mangamankan Pancasila dari dasarnya sistem-sistem idelogi bangsa/-negara- negara modern dewasa masa kini.
            Pancasila dalam paradigma pada masa pembangunan sekarang dan dimasa yang akan datang ,bukan lah lamunan atau hayalan yang kosong,akan tetapi menjadi suatu kebutuhan sebagai pendorong semangat dalam bermasyarakat dengan pentingnya paradigma yang baik dan benar dalam segala bidang kehidupan dan bermasyarakat.Untuk menumbuhkan jati diri dan kpribadian bangsa indonesia yang relijius,ramatamah,damai,kekeluargaan yang sakinah,dan musyawarah serta solidaritas yang tinggi(kepedulian),akan mewarnai jiwa pembegunan yang nasional dalam perencanaan,pengorganisasian,pelaksanaan,pengawasan, maupun dalam evaluasinya.
            Berdasarkan konseptualisasi paradigma pembangunan tersebut diatas,unsur manusia sangat penting .Karena manusia adalah pelaku dan skaligus tujuan pembangunan itu sendiri.Oleh sebab itu jika pelaksanaan pembangunan yang serat KKN(Korupsi Kolusi dan Nepotisme),dan tidak mau bertanggung jawab untuk segala modal,pikiran,ilmu pengetahuan dan ilmu teknologi yang diterapkan dapat membahayakan sekaligus manusia, masyarakat, bangsa dan negara.

MAKNA,HAKIKAT,DAN TUJUAN PEMBANGUNAN NASIONAL
·         Makna pembangunan nasional
Pembangun nasional adalah upaya untuk meninkatkan seluruh aspek kehidupan masyarakat,bangsa dan negara yang skaligus merupakan proses pengembangan dalam bermasyarakat dan berkomunikasi dalam kehidupan untuk mewujudkan nasional. Dalam pengertian lain, pembangunan nasional dapat diartikan sebagai rangkaian upaya pembangunan yang berkesinambungan dan meliputi seluruh kehidupan bermasyarakat, bangsa dan negara guna melaksanakan tugas mewujudkan tujuan nasional.
Pelaksanaan pembangunan mencakup aspek kehidupan bangsa yaitu aspek politik, ekonomi, sosial budaya dan pertahnan keamanan secara berencana, menyuluruh terarah terpadu bertahap dan berkelanjutan untuk mencapai peningkatan kemampuan nasional dalam rangka mewujudkan kehidupan yang sejajar dan sederajat dengan bangsa lain yang lebih maju.
Oleh karena itu sesungguhnya pembangunan nasional merupakan pencerminan kehendak untuk terus menerus meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat Indonesia secara benar, adil dan merata, setra mengembangkan kehidupan masyarakat dan menyelenggarakan negara yang maju dan demokratis berdasarkan Pancasila.
·         Hakikat Pembangunan Nasional
Hakikat pembangunan nasional adalah pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan masyarakat indonesia seluruhnya. Ini berarti dalam pelaksanaan pembangunan nasional diperlukan hal-hal sebagai berikut:
1.      Adanya keselarasan, keserasian, keseimbangan dan kebulatan yang utuh dalam seluruh kegiatan pembangunan. Pembangunan adalah untuk manusia dan bukan sebaliknya manusia untuk pembangunan. Dalam pembangunan dewasa ini ada beberapa unsur diantaranya unsur manusia, unsur sosial budaya, dan unsur lainnya yang dapat diperhatikan dengan seimbang.
2.      Pembangunan harus secara adil dan merata untuk seluruh masyarakat dan wilayah tanah air kususnya Indonesia.
3.      Subjek dan obyek pembangunan adalah manusia dan masyarakat indonesia sehingga pembangunan harus berkepribadian di Indonesia dan menghasilkan manusia dan masyarakat yang maju dan yang tetap berkepribadian di Indonesia pula.
4.      Pembangunan dilaksanakan bersama masyarakat dan pemerintahan. Masyarakat adalah pelaku utama dalam pembangunan dan pemerintah berkewajiban untuk mengarahkan, bimbingan, serta menciptakana suasana yang menunjang. Kegiatan masyarakat dan pemerintahan harus saling mendukung saling mengisi dan saling melengkapi dalam satu kesatuan langkah untuk menuju tercapainya tujuan pembangunan nasional di Indonesia.
·         Tujuan Pembangunan Nasional
Tujuan Pembangunan Nasional  dilaksnanakan untuk mewujudkan tujuan nasional seperti dalam pembukaan UUD 1945 alenia IV “yaitu melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia memajukan kesejahteraan umum ,mencerdaskan kehidupan bangsa ,dan ikut serta melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan ,perdamaian abadi dan keadilan sosial” serta mewujudkan cita-cita bangsa sebagai negara nasional.
Dengan terwujudnya negara yang nasional agar masyarakat indonesia khususnya damai,demokrrasi,berkeadilan ,berdaya saing yang tinggi,maju dan sejahtera dalam wadah Republik Indonesia yang didukung warga negara indonesia yang sehat,mandiri,beriman dan bertakwa, dan teknologi yang memadai untuk memajukan masyarakat khususnya agar memiliki daya saing kerja yang tinggi.
Dengan terwujudnya negara yang nasional maka perlunya pengamalan pancasila yang konsisten khususnya dalam kehidupan bermasyarakat,berbangsa dan bernegara.Penegakan kedaulatan rakyat dalam segala aspek dalam kehidupan bermasyarakat untuk meningkatkan pengamalan ajaran-ajaran agama dalam kehidupan sehari-hari untuk meningkatkan kualitas keimanandan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa dan dalam langkungan bermayarakat penuh dengan hidup rukun,damai danmenjamin kondisi aman dalam bermasyarakat.
Dengan perwujudan sustem hukum nasional yang menjamin tegaknya supermasi hukum dan hak asasi manusia berlandaskan keadilan dan kebenaran dalam kehidupan sosial dan budaya yang berkepribadian dinamis, kreativ danberdaya tahan terhadap pengaruh globalisasi. Pemberdayaan masyarakat dan seluruh kekuasaan ekonomi nasional terutama pengusaha kecil, menengah , dan koperasi dengan mengembangkan sistem ekonomi kerakyatan yantg bertumpu pada mekanisme pasar yang berkeadilan,bersumber daya alam dan sumber daya manusia yang produktif, mandiri,maju, berdaya saing dan berwawasan lingkungan.
Perwujudan otomi daerah dalam rangka perkembangan daerah dan pemerataan pertumbuhan dalam wadah negara kesatuan Republik Indonesia. Perwujudan kesejahteraan rakyat yang ditandai dengan kualitas kehidupan yang layak dan bermartabat serta perhatian utama pada tercukupinya kebutuhan dasar yaitu pangan, sandang,papan. Kesehatan, pendidikan, dan lapangan kerja. Perwujudan aparatur negara yang berfungsi melayani masyarakat profesional berdaya guna, produktif, transparan yang bebas dari KKN.

KESIMPULAN
Pancasila merupakan suatu pedoman dalam pembangunan nasional Indonesia. Hal ini ditunjukan pada UUD 1945 karena pancasila merupakan cerminan dari kepribadian bangsa Indonesia. Sehingga pembangunan nasional Indonesia haruslah sesuai dengan pancasila.







DAFTAR PUSTAKA

Kuhn, Thomas S.,The Structure Of Scientific Revolution, (USA: The University ofChicago).
Budiyanto, Pendidikan Kewarganegaraan Untuk SMA Kelas XII Jilid 3,2007,J akarta, Erlangga.
www.wikipedia.com










PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA PEMBANGUNAN
Ari Dwi Susyanto
11144600132
A4-11

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA
2012





...lanjutkan baca...

Postingan Populer